Senin, 18 Januari 2010

Renungan di Kuburan

Pada suatu ketika Fulan sedang berjalan-jalan, tiba-tiba dirinya melihat Abu Nawas sedang berada di sebuah pekuburan. Fulan kemudian mendekatinya. Di sana ternyata Abu Nawas sedang menggantungkan kakinya di sebuah kubur seraya mempermainkan debu-debu di atas kubur itu. "Apa yg engkau lakukan di sini?", tanya Fulan. "Aku sedang bercengkerama dgn suatu kaum yg tdk pernah menyakitiku. Dan bila aku telah tiada mereka tidak menggunjingku", jawabnya. Harga-harga mulai naik, tidakkah engkau mau ikut berdo'a kpd Allah SWT, agar harga bs terkendali?" kata Fulan lagi. "Demi Allah, aku tdk mau peduli meskipun dibayar satu dinar pun. Sesungguhnya Allah telah meminta kita utk menyembah-Nya sebagaimana perintah-Nya, dan Allah memberikan rezeki kpd kita sebagaimana telah dijanjikan", Abu Nawas kemudian bertepuk tangan dan bernyanyi, "Wagai penikmat dunia dan perhiasannya, kedua matanya tak pernah tidur dari kelezatannya, kau hanya sibuk dgn apa yg teraih, apa yg hendak dikata ketika berjumpa dengan-Nya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.